“The New Beginning” menjadi tawaran Indonesian Fashion Chamber (IFC) untuk menjawab perubahan pola hidup menghadapi era baru.

Era baru itu berupa antisipasi pandemik corona virus disease 2019 atau covid 19 yang menyebar dengan cepat, berpotensi mengancam jiwa manusia seluruh dunia, dan hingga hari ini belum ditemukan vaksin sebagai imunitas tubuh.

Karena itulah semua sektor, termasuk bisnis, menyikapinya dengan antisipasi dan adaptasi. Di satu sisi agar pertemuan maupun transaksi bisnis tidak terganggu, sementara di sisi lain, diupayakan untuk meminimalkan kontak dan penularan covid antarmanusia.

Demikian media briefing Modest Fashion ISEF 2020 yang diselenggarakan secara daring pada 11 Agustus 2020 yang dihadiri oleh beberapa narsum. Modest Fashion ISEF 2020 dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) akan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ISEF ke-7, 2020 yang hadir dengan konsep virtual platform.

Alhasil, segenap pertemuan, acara, maupun transaksi bisnis akan diselenggarakan dengan cara daring (online). Kick off ISEF pada 7 Agustus 2020 lalu sampai dengan puncaknya nanti pada 27-31 Oktober 2020.

Konsep sustainable fashion semakin diperkuat, utamanya dengan bahan baku dan SDM local. Hal ini untuk menggerakkan perekonomian lokal namun mengacu pada inspirasi tren global dan kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial.

Dalam bahasa Prijono, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, industri harus menempatkan 3P (Planet, People, and Profit). Keuntungan yang diperoleh manusia namun tidak mencederai bumi.

“ISEF 2020 kembali menyertakan pelaku usaha syariah untuk mendukung pengembangan ekosistem halal value chain di mana fashion muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya. Kita dapat bersama-sama berpartisipasi aktif dalam memajukan dan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia khususnya di sektor fashion,” ungkapnya.

Sementara Ali Charisma, menegaskan bahwa sustainability fashion bukan berarti tidak bisa bergaya ataupun terbatas dalam pilihan bahan. “Karena bahan dari serat sintetis macam polyester pun bisa dibuat ramah lingkungan dan didaur ulang. Masih banyak kekurangan, tapi kita harus mulai, jangan menunggu lagi. Ini yang bisa IFC hadirkan kepada khalayak pecinta fashion,” urai National Chairman Indonesian Fashion Chamber ini.

Proses kurasi memilih 164 desainer/brand untuk mengikuti fashion show dan business matching secara virtual dengan buyer lokal dan internasional. Sedang Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia) yang menaungi UMKM fashion maupun industri makanan-minuman halal, akan menyertakan sebagian anggotanya dalam ISEF 2020.

Alhasil, a new beginning akan menjadi salah satu perhelatan sekaligus beranimo besar yang dirancang dengan cara pertemuan virtual.

Teks: Harmen

Artikulli paraprakISEF 2020 Hadir dalam Konsep Virtual Platform
Artikulli tjetërFashion Show ISEF 2020 Digelar secara Virtual