Komunitas Perempuan Pelestari Budaya bersama dengan Synthesis Development melalui proyek Synthesis Residence Kemang mengadakan virtual-charity fashion show bertajuk Wastra Sikka.

Program virtual-charity fashion show ini sekaligus dapat mewujudkan kepedulian terhadap pelestarian budaya Indonesia, melalui fashion dalam bentuk tenun Sikka seperti yang dihasilkan oleh perempuan-perempuan di Maumere, Nusa Tenggara Timur.

Hal ini merupakan suatu bentuk nyata dari Perempuan Pelestari Budaya dan Synthesis Residence Kemang untuk membantu para pengerajin tenun untuk terus berkarya di tengah pandemi.

Sebagai komunitas yang memiliki anggota dari beragam profesi, suku bangsa dan agama, Diah Kusumawardani menginisiasi pelestarian budaya tradisional dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Acara yang diselenggarakan melalui platform ZOOM meeting dan live lnstagram (22 Agustus 2020) ini menampilkan kain tenun Sikka yang dikreasikan sedemikian rupa  menjadi  pakaian  yang  tidak hanya cantik namun juga bernilai seni dan sosial.

“Kain tenun Sikka yang kami bawakan ini adalah asli hasil kerajinan dari  mama-mama pengrajin di Maumere, NTT. Melalui pembelian kain tenun Sikka secara online lewat Z00M ini, Anda juga sudah membantu para pengrajin di masa pandemi global saat ini. Selain itu, dengan mengadopsi dan mengunakan kainnya secara fashionable juga bisa menjadi salah satu cara membangkitkan semangat pengrajin tenun untuk terus berkembang,” ujar Diah.

“Kolaborasi ini juga menjadi wujud kecintaan kami terhadap negeri ini dengan tidak hanya mengembangkan properti, tapi juga membangun komunitas sosial dan budaya agar bangsa kita tetap bisa berkarya lebih baik apalagi saat ini Indonesia tengah berada pada kondisi ekonomi yang sedang lemah selama pandemi Covid-19,” ungkap Dwie Handayani, Channel Manager of Synthesis Development, yang akrab disapa Yani.

Synthesis Development merupakan perusahaan pengembang di Indonesia yang memiliki beragam proyek di bidang properti, ritel, apartemen, perumahan, superblok, kantor, dan hotel.

Sementara Synthesis Residence Kemang mengembangkan apartemen hunian vertikal dengan konsep yang sarat khas budaya Indonesia. Proyek apartemen yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektare (dengan total hunian 1.188 unit) ini, mengangkat budaya Jawa dengan nilai universal yang ditunjukkan melalui konsep arsitektur berupa hadirnya sentuhan Batik Kawung dan Pendopo Rumah Joglo.

“Jika selama ini batik identik dengan pakaian, apartemen Synthesis Residence Kemang justru bisa mengaplikasikan motif Batik Kawung di sisi interior dan eksterior apartemen. Nuansa Jawa juga dirasakan ketika berada di Rumah Joglo yang menjadi lobi utama dari dua tower kembar Nakula dan Sadewa,” urai Yani. Teks; Wakhid; Foto: Syntesis

Artikulli paraprakSlow Fashion dalam MUFFEST 2021
Artikulli tjetërSustainable Edition dalam Global Talents Digital