Sustainable fashion ala desainer Wignyo ditampilkan dalam Jakarta Fashion Trend 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter pada Rabu, (9/2), di Soehana Hall, The Energy Building, Jakarta. Peragaan koleksi Wignyo Rahardi didukung oleh Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Industri fashion dibuktikan sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar. Sustainable fashion pun telah menjadi kepedulian industri fashion global.

Demikian pula kesadaran para pelaku fashion di tanah air untuk menerapkan prinsip sustainable fashion semakin digiatkan oleh berbagai pihak untuk menuju industri fashion yang berkelanjutan.

Dengan mengangkat tema DAUR, designer Wignyo merancang koleksi yang dibuat dengan memanfaatkan sisa-sisa potongan bahan tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang selama ini tak terpakai dan berakhir hanya sebagai limbah tekstil.

Sesuai tema FashionArt yang diangkat oleh Jakarta Fashion Trend 2022, Sustainable fashion ala desainer Wignyo ini mengeksplorasi desain dengan teknik aplikasi perca untuk merangkai potongan potongan bahan tenun ATBM sehingga menghasilkan gaya pakaian yang artistik.

Dengan menggunakan bermacam motif tenun ATBM yang terinspirasi dari ragam hias kain-kain Nusantara, menciptakan setiap desain perca berbeda dengan yang lainnya. Kemudian dirancang menjadi outer bergaya urban. Tak salah apabila kreasi perca disebut sebagai bentuk karya seni di bidang fashion.

Konsep sustainable fashion tak hanya diterapkan oleh Founder dan CEO Tenun Gaya ini dengan mengolah limbah tekstil agar kembali memiliki daya pakai yang tinggi. Upaya memberdayakan para perempuan yang tinggal di sekitar workshop Tenun Gaya di Sukabumi, Jawa Barat, pun telah menjadi kepedulian ketrampilan proses tenun, mereka menjadi produktif sehingga punya perekonomian keluarganya.

“Koleksi Daur ini bukan pertama kalinya kami mengaplikasikan konsep sustainable fashion dengan mengolah limbah kain tenun ATBM. Koleksi patchwork telah kami buat sejak tahun 2012. Saat itu, kepedulian dan kesadaran pelaku industri fashion Indonesia terhadap isu sustainable fashion belum seramai sekarang. Komitmen kami untuk menerapkan sustainable fashion bukan hanya untuk keberlanjutan industri dan bisnis fesyen, namun juga keberadaan bumi di masa mendatang,” jelas Wignyo Rahadi.

Artikulli paraprakKampanye 3.3 di Shopee 
Artikulli tjetërBBPLK Semarang di Jakarta Fashion Trend 2022