Citra keanggunan batik terpancar dari model-model busana panjang yang ditampilkan oleh desainer Liza Supriyadi di perhelatan Jateng in Fashion, Semarang.
Panggung di PRPP Semarang tampak semarak pada 30 Agustus-1 Oktober 2019. Para desainer coba mengeksplorasi kain batik dalam perhelatan yang diselenggarakan oleh Dekranasda dan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah. Mengusung tema Beautiful Borobudur, Liza Supriyadi, desainer asal Semarang, menyambutnya dengan kekhasan batiknya, yang motifnya senantiasa dirancang sendiri.
Kali ini ia ingin menerjemahkan karyanya dalam “Semarak Warna”. Dalam pola cutting A-line, Liza tengah memperlihatkan fitting antomis pada garis atasan dan bermuara pada kebebasan langkah lewat bawahan yang lebar, apalagi beberapa rancangannya dibelah relatif tinggi.
Warna-warni motif batiknya terbilang semarak, bahkan tampil atraktif dengan guratan mirip sulur yang bagai tertiup angin kala ia dibawa berjalan. Aura cahaya seolah turut menyertai. Pilihan warna Liza memang terinspirasi dari kultur Indonesia yang beragam. Dan kali ini ia memilih yang berona penuh semangat dan energik.
Dengan aksentuasi kelebet, atau selendang batik yang bisa pula difungsikan sebagai pelapis atau pasmina, rancangan Liza kali ini memperlihatkan keanggunan para hawa yang berbusana tradisi nusantara. Ia tak menjadi klasik atau konservatif berkat sentuhan yang semarak warna dan cutting yang bernuansa kontemporer. W/H; Foto: Ist.