Sambut tahun 2022, menuju new normal. Wings Group Indonesia melalui Yayasan Wings Peduli bersama RS Universitas Indonesia (RSUI) menggelar rangkaian webinar awam dengan tajuk utama: Menuju New Normal 2022. Webinar berlangsung pada hari Rabu, (15/12) lalu.
“Seminar Awam Bicara Sehat dari RSUI hadir untuk memberikan pengetahuan dan informasi seputar isu kesehatan untuk masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mambantu meningkatkan literasi masyarakat sehingga dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Kami pun sangat mengapresiasi langkah Yayasan Wings Peduli yang mendukung berjalannya acara ini,” kata Direktur Utama RSUI Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.PK(K), MPH.
Seperti kita ketahui bahwa menjelang akhir tahun 2021, dunia masih bergelut dengan pandemi COVID-19. Lebih dari 4,2 juta orang yang telah terinfeksi dengan lebih dari 143 ribu orang yang meninggal.
Setelah dihantam kasus COVID-19 tertinggi pada sekitar bulan Jull-Agustus 2021 lalu, dan akhirnya melandai pada Oktober-November 2021, kekhawatiran terhadap lonjakan kasus kembali dikhawatirkan. Terlebih lagi, tanggal 24 November 2021 lalu WHO mengemukakan adanya varian baru covid-19 yang disebut dengan Omicron, telah dianggap sebagai VOC.
VOC diartikan sebagai varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.
Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC. Menuju tahun 2022 apa saja yang perlu kita persiapkan dalam meghadapi kemungkinan pandemi yang masih terjadi?

dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK, seorang Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di RSUI dalam webinar yang berlangsung pada Rabu (16/12) membawakan materi dengan tema “Perkembangan dan Jenis Vaksin COVID 19”.
dr. Ardiana mengawali materi dengan menjelaskan kalau tubuh manusia memiliki kekebalan yang dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.
Kekebalan aktif terbentuk akibat proses yang terjadi di dalam tubuh, sementara kekebalan pasif diperoleh dari luar tubuh. Kekebalan aktif dibagi menjadi 2 yaitu natural dan artifisal. Vaksinasi termasuk dalam jenis kekebalan aktif artifisial, dimana antibodi terbentuk karena pemberian vaksin.

Vaksin adalah produk biologi yang dapat memicu terbentuknya imunitas/kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu, baik dalam hal pencegahan ataupun terapi. Terdapat 2 jenis vaksin berdasarkan komponen pembentuknya yaitu jenis yang menggunakan seluruh bagian tubuh virus dan jenis yang hanya menggunakan bagian tertentu dari tubuh virus.
SARS-CoV-2 adalah virus yang menjadi penyebab COVID-19. Bagian protein spike pada permukaan virus merupakan salah satu contoh antigen.

Vaksin adalah cara terbaik untuk melatih sistem imun kita dalam mengenal virus, atau bagian potongan virus yang disebut antigen. Sistem kekebalan tubuh kita akan membentuk antibodi yang nantinya dapat melindungi tubuh dari virus.
Saat seseorang yang sudah divaksin terpapar SARS-CoV-2, sistem kekebalan tubuh akan mengenal antigen virus dan melakukan aksi perlindungan terhadap tubuh.
dr. Ardiana menyampaikan bahwa beberapa vaksin memiliki perbedaan dalam hal jenis, jumlah dosisnya, efek samping, dan waktu kekebalan maksimal. Beliau juga berpesan walaupun sudah divaksinasi, masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak untuk melindungi diri kita sendiri dan juga orang orang sekitar.