Pagelaran Tunggal Perdana Ayu Dyah Andari

Pagelaran Tunggal Perdana Ayu Dyah Andari digelar di Hotel Langham, SCBD, Jakarta, pada Senin (14/2). Peragaan ini diberi tajuk Les Allées. Les Allées yang bermakna jalan-jalan.

Bagi pecinta busana muslim pasti sudah mengenal namanya Ayu Dyah Andari. Desainer yang dikenal dengan busana pengantin dan gaun malamnya ini, menggelar peragaan yang juga menandai sebelas tahun dia berkarya. Ayu dikenal dengan koleksi yang memiliki DNA Victoria, bergaya Neo Classic yang memancarkan aura ultrafeminin.

Pagelaran Tunggal Perdana Ayu Dyah Andari

Koleksinya memesona banyak disukai  penikmat mode busana muslim terutama yang ingin tampil glamor. Sejak memulai usaha desain Ayu menyiratkan kemewahan. Baju yang diciptakannya berkesan luks dan hanya dapat dikenakan untuk acara-acara khusus.

Pagelaran Tunggal Perdana Ayu Dyah Andari

Desain penuh detail berganti menjadi rancangan busana kasual yang mengalir deras dari tangannya. Baju-baju prêt-à-porter ini mendapat sambutan hangat dari para pencinta busana muslim.

Dalam paragaan kali ini Ayu juga menampilkan koleksi ready to wear yang dirintis sejak masa pandemi ini. Hal ini didasari karena selama  pandemi jadi berdampak, orang tidak pergi ke pesta, jadi Ayu beralih membuat koleksi  ready to wear.

Ternyata, di masa pandemi, baju-baju ready-to-wear karyanya begitu diminati. “Selama ini pegawai saya hanya empat puluh orang, tetapi setelah membuat koleksi ready to wear menjadi  lebih dari seratus orang,” ujar Ayu saat jumpa media sebelum peragaan.

Pada pergelaran perdana ini, palet warna gading, baby rose, krem, coklat muda, khaki, dan warna pastel lainnya, dan telah menjadi warna signature Ayu. Berbeda dengan Ayu yang dulu, kini Ayu pun menampilkan koleksi dengan warna yang lebih terang, seperti  fuchsia, hijau limau, kuning, biru, ungu, dan hijau daun.

Begitu pun dengan garis desain yang biasanya berpotongan serba simetris kini berubah rupa menjadi kian bertambah ragamnya. Bagian lengan, bawah gaun, siluet busana semakin menarik untuk dieksplorasi. Ayu pun bermain dengan elemen garis.

Pagelaran Tunggal Perdana Ayu Dyah Andari

Knitting, digital printing, tweed, tile, biku-biku, sifon, lace, organdi, yang memiliki karakter berbeda, menjadi lahan garapan ciptaan baru Ayu yang sangat berselaras.

Tidak hanya itu saja, Ayu juga membubuhkan pada sebagian embellishment pada koleksinya. Di samping bling-bling, payet, manik, dan bunga mawar yang telah menjadi signature rancangan, terdapat pula bordir tiga dimensi, sulam halus, hingga teknik pembahanan yang diterapkan di atas bahan beraneka rupa. Garis-garis lurus bersejajar seperti angka sebelas menjadi benang merah seluruh tampilan busana.

Ayu Dyah Andari juga menciptakan sepatu, tas, scarf, bros, belt chains untuk melengkapi busana kreasinya.

Sebanyak 60 set busana dipersembahkan secara total. Ditambah lagi dengan koleksi busana yang didedikasikan untuk muse sekaligus brand ambassador pujaan sang Perancang sejak kanak kanak, Okky Asokawati, dan pakaian-pakaian yang diciptakan khusus untuk enterpreneur Sarah Sofyan karena memiliki kesamaan citra luxurious.

Artikulli paraprakShopee Rayakan Hari Hak Konsumen Sedunia
Artikulli tjetërJenama Herstori Menggabungkan Fashion dan Sejarah