Nina Nugroho berkolaborasi dengan keraton Kanoman Cirebon di Front Row Paris 2022 dengan menampilkan koleksi batik milik keraton Kanoman dengan tema Caruban.
Tanggal 3 sampai 4 September 2022, Nina Nugroho bersama Indonesia Fashion Chamber akan mengadakan fashion show dalam event Front Row Paris 2022 yang digelar di Bateu Chansonnier Port Debilly Paris dan La Galerie Bourbon. Selain Fashion show, akan ada pop-up store dan business matching yang diadakan di lokasi yang sama.
Caruban adalah nama daerah di Jawa Barat yang kini dikenal sebagai kota Cirebon. Kata Caruban sendiri berarti campuran. Ini karena daerah Caruban menjadi tempat tinggal masyarakat dari banyak budaya, diantaranya Sunda, Jawa, Arab dan Cina. Para wali menyebut Caruban sebagai pusat jagat negeri yang dianggap terletak di tengah- tengah pulau Jawa.
Kota Cirebon yang menjadi bertemunya banyak budaya, diwujudkan dalam pertemuan beberapa motif batik dalam satu busana. Setiap motif batik memiliki makna dan filosofinya masing-masing namun saling menguatkan.
Koleksinya sendiri terdiri dari blus, tunik, dan outer/cape yang dipadankan dengan pipe pants, kulot, dan rok panjang. Detail yang dihadirkan diantaranya kancing Swarovsky, bordir motif wayang, serta diperkaya dengan interlining dari bahan satin yang nyaman dan lembut.

Batik klasik Cirebon beragam motif dipadukan dengan bahan cotton bridal premium yang menambah kesan elegan namun ringan.
“Alasan saya menggunakan batik Cirebon dalam koleksi kali ini, karena batik merupakan warisan budaya leluhur yang adiluhung dan diakui sebagai karya seni yang sangat luar biasa. Setiap goresan motif dan ragamnya sarat akan makna dan filosofi yang agung. Makna dan filosofi ini tentu saja tidak lepas dari rentetan sejarah dan dinamika kebudayaan yang berlangsung di dalamnya, sehingga keberadaan batik tidak bisa lepas dari kondisi zaman dan rangkaian peristiwa di dalamnya.”
Secara khusus Nina Nugroho melakukan riset mengenai batik Cirebon melalui serangkaian wawancara dengan budayawan dan ahli sejarah Cirebon.
‘’Sejarah telah mencatat, bahwa perjalanan batik di Cirebon sudah dimulai paling tidak sejak abad ke 15 atau 16. Bahkan sangat mungkin kesenian yang adhiluhung ini sudah dimulai sejak sebelum abad 15. Hal ini bisa kita lihat pada arsitektur mega mendung Kreta Jempana yang ada di Kesultanan Kanoman yang dibuat pada tahun 1350 Saka atau 1428 M,’’ tutur Nina Nugroho mengutip hasil riset yang dilakukannya.