Monkeypox, juga dikenal sebagai cacar monyet, adalah penyakit infeksius yang dapat menular dari hewan ke manusia. Belakangan ini, kasus cacar monyet telah dilaporkan di beberapa daerah di Indonesia. Untuk memahami dan mengatasi masalah ini, penting untuk mengenal ciri-ciri, pencegahan, dan pengobatan dari penyakit ini.
Kementerian Kesehatan RI sudah terjadi mencatat dua kasus cacar monyet dalam tempat Indonesia sejak pertama kali dideteksi pada Agustus 2022. Temuan terakhir dikonfirmasi pada Sabtu (14/10) lalu di dalam dalam DKI Jakarta.
“Kita mendapat laporan kembali satu kasus sehingga sampai pada hari ini kita mempunyai kasus konfirmasi [cacar monyet] yang digunakan kebetulan berada di tempat area Jakarta,” ujar anggota Tim Kerja Direktorat juga Kekarantinaan Kemenkes Chita Septiawati dalam diskusi Sosialisasi Kewaspadaan Monkeypox secara daring, Senin (16/10).
Secara global, lanjut Chita, diprediksi ada sekitar 90.618 kasus cacar monyet yang mana tercatat, dengan nomor kematian sebanyak 157 kasus.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular yang dimaksud yang disebut disebabkan oleh infeksi virus Monkeypox. Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan pada 1970 di dalam tempat Republik Demokratik Kongo.
Ciri-ciri Cacar Monyet:
- Ruam Kulit: Cacar Monyet ditandai dengan munculnya benjolan merah yang dapat berubah menjadi lepuhan berisi cairan. Lepuhan ini kemudian pecah dan membentuk luka terbuka yang dapat menyebabkan rasa gatal.
- Demam dan Gejala Flu: Penderita cacar monyet biasanya mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, dan lemas, mirip dengan gejala flu biasa.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Beberapa kasus cacar monyet juga dapat disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah tertentu.
- Gejala Sistemik: Penderita cacar monyet dapat mengalami gejala sistemik seperti kelelahan, anoreksia, dan nyeri sendi.

Pencegahan Cacar Monyet:
- Hindari Kontak Langsung dengan Hewan Penular: Terutama hewan yang diduga terinfeksi, termasuk hewan pengerat dan primata seperti monyet.
- Gunakan Perlindungan: Saat berurusan dengan hewan potensial penular, seperti menggunakan sarung tangan dan pelindung wajah.
- Hindari Konsumsi Daging Hewan Liar: Terutama yang berasal dari daerah yang dilaporkan memiliki kasus cacar monyet.
- Cuci Tangan dengan Rutin: Penggunaan sabun antiseptik adalah tindakan sederhana namun efektif untuk mencegah penularan penyakit.
Pengobatan Cacar Monyet:
- Isolasi dan Perawatan Simtomatik: Penderita cacar monyet harus diisolasi untuk mencegah penularan. Perawatan simtomatik seperti penurun demam, analgesik, dan kompres dingin dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.
- Antibiotik atau Antivirus: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi sekunder atau antivirus untuk mengurangi perkembangan penyakit.
- Vaksinasi dan Imunisasi: Jika tersedia, vaksin atau imunisasi khusus untuk cacar monyet dapat membantu melindungi individu yang berisiko tinggi.
- Pemantauan dan Tindak Lanjut Medis: Penting untuk terus memantau perkembangan penyakit dan mendapatkan tindak lanjut medis secara teratur.
Cacar Monyet adalah penyakit yang perlu diwaspadai. Dengan pemahaman tentang ciri-cirinya, serta tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan masyarakat dari penyebaran penyakit ini. Jika Anda mencurigai adanya gejala cacar monyet, segera temui profesional kesehatan untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.