Modest Fashion ISEF 2020 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berlangsung sejak tanggal 28 Oktober 2020 telah memasuki hari terakhir penyelenggaraannya kemarin.
Untuk memperkenalkan dan menggaungkan produk fashion muslim Indonesia ke skala global, dalam ajang Modest Fashion ISEF 2020 digelar Virtual Fashion Show yang menampilkan 720 karya dari 164 desainer/brand fesyen muslim Indonesia. Sesuai tema yang diangkat, “Sustainable Fashion, Sustainable Lifestyle”, perhelatan Modest Fashion ISEF 2020 menggaungkan tentang gaya hidup berkelanjutan bagi produsen maupun konsumen fashion muslim.
Pemanfaatan konten lokal seperti kain tradisional yang dibuat oleh para perajin kain menggunakan bahan ramah lingkungan dan perwarna alam merupakan penerapan konsep sustainable yang banyak dilakukan oleh kreator fashion muslim dalam membuat karya yang ditampilkan dalam perhelatan ini.
Konten lokal yang dikemas sesuai selera internasional dengan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022 bertema “The New Beginning” tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru menjadi daya tarik untuk berkompetisi di pasar global.
Strategi lain dalam mengaplikasikan prinsip sustainable adalah penggunaan bahan yang terbarukan dan mudah diurai, hemat energi, daur ulang, desain multi-fungsi, dan lainnya.
Dengan memberikan perhatian pada sustainable yang sedang menjadi perhatian dunia dipastikan menjadi nilai tambah untuk menarik pasar global dan menciptakan citra bahwa Indonesia telah bersiap sebagai pusat industri halal global.
“Sustainable fashion, sustainable lifestyle bukan hanya sekadar tema yang diusung dalam Modest Fashion ISEF 2020. Tapi diharapkan ini menjadi ruh dan semangat bagi pelaku fashion umumnya dan fashion muslim khususnya. Karena ini menjawab tantangan dunia masa depan yang Insya Allah menjadikan kita aman, nyaman, dan bisa berusaha dengan barokah. Dengan semangat dan ruh itu diharapkan secara bisnis dan kreativitas kita bisa menjadi terdepan yang dapat menjadi pusat fashion muslim dunia,” kata Jetty R Hadi, Vice Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).
Sejak hari pertama sampai hari terakhir ini, Virtual Fashion Show Modest Fashion ISEF 2020 menampilkan ragam gaya busana fesyen muslim, mulai dari syar’i, formal hingga kasual, etnik kontemporer hingga urban dan edgy look dengan memperhatikan konsep sustainable fashion dan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022.
Dalam Closing Ceremony Modest Fashion ISEF 2020, sebagai penutup ditampilkan Virtual Fashion Show yang mempersembahkan karya dari KALU, Hijab Cinta by Nina Kartarineka X Accesories Beadstown by Rosita, Malam Batik by Theresa Naumi, Lia Mustafa | Shoes by Bocorocco, H.Y.S by Hilda Amalia, “C H A R V I” by Febby AntiQue, Bellahasura, Reborn by Chaera Lee, Sanet Sabintang, Creative Batik by Khaleili Nungki, Elly Virgo, CYA by Cahya Tyanthi, dan APIKMEN.
“Potensi pasar fashion muslim masih terbuka lebar. Namun kompetisi lokal maupun global juga semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku fesyen muslim Indonesia harus mampu adaptif menghadapi perubahan, berkreativitas dan berinovasi, meningkatkan produktivitas serta memperkuat brand sehingga mampu memenangkan pasar lokal maupun global. Tantangan ke depan semakin tidak mudah. Para retailer dan brand global mulai terjun menggarap pasar fesyen muslim. Untuk itu, para pelaku industri fesyen tanah air harus mampu meningkatkan kapasitas untuk berkompetisi di panggung global. Sampai jumpa di Modest Fashion ISEF 2020,” ujar Diana Yumanita, Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia dalam sambutan yang secara resmi menutup perhelatan Modest Fashion ISEF 2020.