Di Jogja Fashion Week 2021 yang dipusatkan di Museum Nasional Jogjakarta pada 25-27 November 2021, desainer Dewi Roesdji mengetengahkan tema Oxygen dalam garis rancangannya.
Warna-warna kalem mendominasi rancangan dari desainer asal Jogja ini. Warna-warna dewasa tersebut tiada lepas dari preferensi Dewi untuk menampilkan busana modest, juga pilihannya pada busana berpewarna alam yang genuine.
Dewi Roesdji pun memanggungkan garis rancangan bersiluet H dan I demi mengoptimalkan tampilan para hawa dalam aktualisasi kesehariannya. Ia pun hendak meredam panasnya iklim tropis dan hectic-nya kota yang riweh dan sibuk dengan urban kasualnya.
Tak heran bila Dewi memalingkan pandangannya pada inspirasi para pribumi yang hidup harmoni bersama hutan yang memeluknya dengan belaian udara segar dan padat oksigen. Tenaga kehidupan yang dibutuhkan manusia agar sehat dan bugar.
Alhasil, material katun, dobby shibori yang lembut, serta dipadu dengan katun prima ecoprint menghias tubuh secara elegan dan chic. Dewi mempersembahkan busana one, two atau three pieces, seperti memadu atasan dan bawahan berupa long pants dengan aksentuasi blazer ataupun syal yang modis.
Ia pun mengetengahkan busana one pieces bersiluet H yang longgar dan nyaman.
Memang dalam dua tahun terakhir ini, para desainer yang tergabung dalam IFC memantapkan diri untuk memperkenalkan serta mengawal sustainable fashion, yakni fashion masa depan yang lebih ramah lingkungan demi keberlangsungan bumi yang lestari.
Jogja Fashion Week 2021 yang disusun oleh IFC (Indonesian Fashion Chamber) chapter Jogjakarta, dengan menggandeng Bank Indonesia perwakilan Jogja sebagai sponsor utama, relatif memberikan Oxygen bagi tema berkategori slow fashion ini –awet, optimalisasi kain, dan bersubstansi warna-warni alami.
Teks: Wakhid; Foto: Ade Oyot