Masker tak lagi menjadi semata komplementer, bahkan menjadi aksentuasi bagi penampil fashion.

Mewabahnya pandemik Covid-19 telah mengubah total manusia seluruh dunia. Protokol kesehatan yang dirilis oleh WHO adalah menjaga kebersihan dengan cuci tangan, mengenakan masker, serta menjaga jarak yang tidak disarankan untuk berkerumun.

Bagi kalangan fashion, pandemik yang menyebabkan rontoknya ekonomi fashion, disikapi dengan kehadiran masker yang unik-menarik, bahkan eksentrik. Mereka menampilkan kreativitas maskernya begitu era new normal mulai dibuka.

Geliat ekonomi fashion, khususnya aneka rupa pengenalan masker mulai berasa. ChantiQ by desainer Astuti Arindra pun turut mengenalkan beberapa model maskernya.

Yang pertama diberi titel “Kendit Genit”. Masker dibanderol premium “Kendit Genit” ini berbahan utama kain kendit yang biasa dipakai wanita Jawa sebagai kemben atau pengikat kain jarik di pinggang.

Masker ini berlapis kain katun lembut di bagian dalam sehingga tetap nyaman dipakai. Masker “Kendit Genit” ini hadir dalam dua warna, yaitu hitam dan biru navy. ChantiQ mengangkatnya untuk bisa tampil sebagai pusat perhatian di era new normal seperti sekarang ini.

Kedua, Love Indonesia & You. “Masker ini adalah perwujudan cinta kami kepada bangsa dan kepada mereka yang mempunyai cinta yang sama terhadap bangsa dengan membeli produk kami,” terang Astuti .

Alhasil, masker terbuat dari bahan kanvas yang dilapisi kain katun lembut di bagian dalam ini nyaman dipakai. Masker “Love Indonesia & You” hadir dalam tiga warna, yaitu: hitam, merah, dan putih. Masker ini dapat dikenakan oleh perempuan maupun laki-laki.

 

Artikulli paraprakMasker “Eksklusif” Persembahan Desainer Ferry Sunarto
Artikulli tjetërNA•FASH, “NEW NORMAL FASHION”