Kolaborasi mawar dan mega mendung dari Ayu Dyah Andari dan Batik Trusmi terlihat cantik saat tampil di fashion show dengan tema Basundari di Balltoom Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Jumat (30/9).
Show kali ini mengangkat tema bertajuk Basundari Kala di Wedari. Basundari bermakna bumi dan dipakai sebagai nama perempuan kuat yang menguasai darat, udara, laut. Sedangkan darat terwakili oleh mawar-mawar yang telah menjadi elemen khas dalam tiap rancangan Ayu Dyah Andari. Lalu udara direpresentasikan dengan motif mega mendung batik Trusmi.

Laut diterjemahkan menjadi aksesori yang diciptakan khusus oleh Passion Jewelry untuk koleksi Basundari, seperti anting, cincin, gelang, kalung dan bros dengan nama, Gems of Katulistiwa. Batik trusmi punya tanggung jawab menghidupkan serta menjaga batik untuk tetap menjadi identitas bangsa Indonesia.
Kerjasama ini merupakan sebuah wujud jernih eksistensi batik trusmi sekaligus bentuk nyata Ayu Dyah Andari sebagai perancang busana yang secara konsisten menggelar karya ciptanya di hadapan publik.
Passion Jewelry untuk aksesori yang menggunakan precious stone, Tiyasa untuk tas berbahan wastra Indonesia, yang kali ini menggunakan batik mega mendung asal Cirebon, dengan ciri handle yang terbuat dari kulit lizard, serta Rajoet untuk tas daur ulang berbahan plastik dengan temali macrame.

“Kolaborasi ini melahirkan desain batik semakin mengagumkan, mulai dari baju sehari-hari hingga resmi,” ujar Sally Giovani, Founder Batik Trusmi.
Koleksi desain yang ditampilkan memperlihatkan dari berbagai garis desain dan siluet, koleksi yang dihadirkan terlihat ditujukan untuk berbagai kesempatan seperti ready to wear, pesta, dan wedding.

Kain yang digunakan terlihat beragam seperri katun primisima, sutra, tile, dan lace.
Sedangkan Ayu mengatakan, “Koleksi Basundari mengadaptasi busana dengan perkembangan mode universal. Mempertemukan trend dengan tradisi untuk menggubah gaya baru dan berbeda.”
Sebanyak 30 look set busana didedikasikan sebagai koleksi, dan 40 lainnya diciptakan bagi 40 muse. Mereka adalah Marsha Aruan, Sahila Hisyam, Asila Maisa, El Rumi, Rizky Nazar, Rizkina Nazar, Moza Wahyu, Hans Vigoro, Nesa Aqilla, Vira Soto, Tiqasya, Indah Nada Puspita, Hamidah Rachmayanti, Irvan Farhad, Jess Amalia, Cut Meyriska, Roger Danuarta, Sandrinna Skornicki, Dewi Bamsoet, Indah Suryadharma Ali, Rizky Ananda Musa, Sarah Sofyan, Chintami Atmanagara, Eddies Adelia, Anissa Trihapsari, Fenita Arie, Marini Zumarnis, Aulia Sarah, Ussy Sulistiawaty.