Pemerintah sedang giat menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2021, Kementrian Perindustrian RI yang ditunjuk sebagai movement manager BBI, menyelenggarakn acara puncak puncak Festival Joglosemar bertema ‘Artisan of Java’ sebagai kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021.
Dalam rangkaian acara tersebut, Bank Indonesia KPw Jawa Tengah bekerjasama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) mempersembahkan pagelaran bertajuk “Alunan Kidung Cita” yang menampikan kolaborasi antara artisan di bidang fesyen, musik, dan tari dengan mengangkat kultural Jawa.

Pagelaran yang diberi tema “Alunan Kidung Cita” menampikan karya artisan dari 14 IKM/UMKM berasal dari Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar), yaitu Zie Batik, Roro Kenes, Indigo Biru Baru, Batik Alfa Shofa, House of Distraw, Batik Pusaka Beruang, Batik Si Putri, Tugu Mas, Bordir La Risma, Kreskos, Yoga Art, Okvisa Craft, Kain Ratu, dan Lawe.
14 IKM/UMKM binaan Bank Indonesia KPw Jawa Tengah tersebut bersinergi dengan 12 fashion designer kebanggaan Indonesia, diantaranya: Ali Charisma, Agustienna Siswanto, Deden Siswanto, Fenny Chen, Elkana Gunawan, Ina Priyono, Inge Chu, Lisa Fitria, Lenny Agustin, Neera Alatas, Sudarna Suwarsa, dan Sofie.

Peragaan busana karya artisan di sektor fashion tersebut ditampilkan secara harmonis dengan perfoma artisan di bidang musik dan tari. Yaitu penyanyi Sruti Respati dan Endah Laras yang melantunkan lagu daerah “Gambang Semarang”, “Bengawan Solo”, dan “Yogyakarta”, serta disinergikan dengan atraksi tarian dari Sanggar Tari Pragina Gong. Pagelaran kolaborasi fesyen, musik, dan tari yang digelar di Taman Lumbini, plataran Candi Borobudur tersebut semakin semarak dengan latar keindahan alam kawasan situs Candi Borobudur.
Partisipasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) pada penyelenggaraan Festival Joglosemar ‘Artisan of Java’ merupakan kontribusi nyata dalam mendukung penuh Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) sebagai salah satu upaya memulihkan industri fesyen tanah air di masa pandemi. Melalui ajang ini diharapkan dapat mendorong artisan di Yogyakarta, Solo, dan Semarang untuk membuat produk yang membanggakan, serta sebagai sosialisasi kepada masyarakat luas untuk membeli dan memakai produk buatan Indonesia.