Keindahan warna pastel Paradise Batik ditampilkan secara anggun di atas panggung peragaan. Paradise Batik ikut memperagakan koleksi busananya di IN2MOTIONFEST – ISEF, yang diselenggarakan di JCC, Senayan, Jakarta, pada Kamis (6/10).
Koleksi yang ditampilkan oleh Paradise Batik terinspirasi dari Sunset Pastels, yang merupakan salah satu fenomena atau proses tenggelamnya matahari. Suasana indah tercipta dari secercah cahaya matahari yang mulai meredup. Keindahan tersebut makin telihat ketika langit warna pastel muncul saat matahari tenggelam yang memberikan kesan ketenangan dan kelembutan.
Koleksi cocktail ini menghadirkan style etnik feminin dengan memanfaatkan wastra Indonesia yaitu batik tulis yang diproduksi sendiri di Yogyakarta. Material yang digunakan adalah batik sutera yang dikombinasikan dengan tulle untuk menciptakan tampilan feminin.
Pada koleksi ini didominasi oleh warna pastel seperti peach dan lilac dalam siluet I pada tampilan busana long dress, disini para pecinta fashion pun dapat melihat kindahan warna pastel Paradise Batik
“Dalam proses produksinya, Paradise Batik berkomitmen untuk terus berperan aktif menjaga, merawat serta melestarikan lingkungan dalam mempersembahkan produk terbaik dan berkualitas. Kebijakan manajemen untuk menjalankan proses produksi yang efektif, efisien dan sustainable sesuai standar industri hijau telah mendapat apresiasi dari Kementerian Perindustrian RI sebagai industri batik pertama di Indonesia yang berhasil meraih penganugerahan Sertifikat Industri Hijau pada tahun 2021 (SIH 13134:2019),” ujar Mudrika, Desainer dan Pemilik Paradise Batik.
“Di koleksi ini pun Paradise Batik menggunakan prinsip ramah lingkungan serta menerapkan 3R , yaitu reduce, reuse, dan recycle,” katanya menambahkan.
Perusahaan memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) mandiri yang beroperasi dengan baik dan teruji, sehingga hasil output limbah cair ramah lingkungan dapat digunakan kembali untuk aktivitas lain.
“Limbah padat B3 pun kami kelola dengan baik, sedangkan limbah berupa kain sisa kami manfaatkan kembali menjadi produk bernilai tambah (sustainable product) dengan tujuan zero waste,” ucap Mudrika.
