Sebagai pihak penyelenggara, IFC menargetkan 55.000 pengunjung dan mencatatkan transaksi sebesar Rp43 miliar.
Prognosis ini tiada lepas dari konsumsi fashion muslim di Indonesia yang setiap tahunnya bertumbuh sekitar 18 persen per tahun. Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh para pemain industri untuk terus menghasilkan produk fashion yang bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional.

“Melalui MUFFEST kami berharap semua pemangku kepentingan industri fashion muslim bisa mendukung tujuan ini dan menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dan pameran fashion muslim dunia,” ujar Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber pada konferensi pers MUFFEST yang digelar di Jakarta Goodrich Suites, ARTOTEL Portfolio (27/01).
MUFFEST 2020 akan digelar pada 20-23 Februari mendatang di Jakarta Convention Center (JCC) akan menggelar fashion show, kegiatan talkshow, seminar, area untuk exhibition retail (B2C), dan lain-lain. Tahun ini, MUFFEST akan mengoptimalkan lahan yang akan dibagi di Main Lobby, Plenary Hall, dan Cendrawasih Hall.
Salah satu program pendukung gelaran tahun ini adalah Modest Young Designer Competition (MYDC) supported by Asia Pacific Rayon Competition untuk menjaring talenta desainer muda di bidang fashion muslim. Setelah melalui proses seleksi, Dewan Juri memilih 15 finalis MYDC 2020 untuk kemudian dilakukan coaching.
Pada hari ketiga MUFFEST 2020, 15 finalis tersebut akan menampilkan karyanya untuk kemudian ditentukan pemenang MYDC 2020. Yang lainnya adalah Wardah NEXT FACE MUFFEST 2020, kompetisi untuk para perempuan muda muslim yang inspiratif; dan Wardah Make Up & Hijab Do Competition 2020, yakni kompetisi untuk mengapresiasi para make up enthusiast dan hijab stylist.
Selain itu, panitia akan menghadirkan Summer Albarcha, fashion influencer dari New York. Adapun beberapa desainer yang akan menampilkan karya mereka pada MUFFEST 2020, antara lain: Ria Miranda, Nuniek Mawardi, Monika Jufry, Sofie, Barli Asmara, Ayu Dyah Andari, ETU, KAMI, Deden Siswanto, Ivan Gunawan, Rani Hatta, Irna Mutiara, Wignyo Rahadi, Lisa Fitria, Raegitazoro, Hannie Hananto, Itang Yunasz, dan lain-lain.
Gelaran ini masih mengangkat konsep busana sustainable. Para desainer ditantang untuk mewujudkan produk yang mendukung upcycling, recycling, redesign, zero waste, sebagai bagian dari program kepedulian lingkungan lainnya.
Trunk show dari beberapa desainer IFC turut meramaikan konfers pada 27 Januari ini. Dunia fashion yang turut memberi kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional itu didukung oleh aneka pemangku kepentingan, baik swasta maupun negeri, dari aneka kepentingan bisnis dan sosial. W/H