Enam desainer tampil menutup Muffest+ 2022. Muffest+ 2022 resmi ditutup oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Sabtu (23/4) lalu. Lutfi berharap Muffest+ bisa jadi batu loncatan menuju Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) agar Indonesia jadi kiblat fashion muslim dunia.
”Menuju Jakarta Muslim Fashion Week, semoga Indonesia tidak hanya dicintai masyarakat dunia, tapi juga menjadi kiblat fashion muslim dunia. Kita harus bisa, karena dunia menunggu Indonesia,” kata Lutfi.
Acara Jakarta Fashion Muslim Fashion Week sendiri rencananya akan digelar di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten, pada 20-22 Oktober 2022 mendatang. Acara puncak JMFW juga akan menjadi gelaran Trade Expo Indonesia 2022.
Enam desainer tampil menutup Muffest+ 2022, dengan menamp[ilkan koleksi busana muslim gaya masing – masing, mereka adalah Di antaranya Itang Yunasz, Lisa Fitria, Hannie Hananto, Vivi Zubedi, Dian Pelangi, dan Khanaan.

Koleksi Khanaan yang ditampilkan hadir dengan benang merah Nadara, tema koleksi yang dibuat Khanaan sebelumnya. Nadara, koleksi terbarunya yang merupakan perpaduan dari sulaman khas Palestina dengan teknik batik khas Indonesia. Nadara dalam bahasa Arab bisa diartikan sebagai sebuah hal baru yang membawa kebahagiaan.
Dengan menggunakan kain silk, tulle dikombinasikan dengan bordir-bordir tampak memberikan kesan feminin dan mewah. Permainan warna seperti biru, abu-abu, cokelat, krem, dan hijau menjadikan koleksi ini terlihat semakin istimewa.

Tak hanya itu, sederet koleksi Khanaan ini juga diperindah dengan detail puff sleeves, ruffle, dan pleats yang menciptakan look elegant namun tetap ringan.
Hal ini berbeda dengan Itang Yunasz, yang menampilkan koleksi terbarunya yang bertajuk Beautiful East. Pria 63 tahun itu menggunakan tenun ikat NTT yang diabadikan di atas kain sutera crepe dan sifon ringan. Kain itu berpadu indah dengan embellish laces dan diberi sentuhan akhir berupa bordir.

Sebanyak delapan look ditampilkan, dengan siluet H-line dan oversized. Sedang warna indigo blue dan terracotta mendominasi koleksi Itang. Itang pun menerapkan sustainable fashion dengan memanfaatkan sisa-sisa bahan yang ada.