LUXme menjadi pilihan desainer Tuty Adib dalam perhelatan Fashion Rhapsody di The Tribrata Darmawangsa, Kamis, 27 Februari 2020.

Dari pilihan tema, lux (mewah, elegan), kali ini desainer asal Solo ini mengeksplorasi keindahan batik yang dibuat oleh seniman batik Dwi Hadi, Solo. Jadilah “Luxme”, yang bisa kita tafsirkan sebagai elegansi(ku).

Memang tak bisa dimungkiri, pilihan busana Tuty, yakni long blazer, two pieces skirt-pant, serta blus panjang membawa elegansi tersendiri. Apalagi dengan paduan bahan sutra satin, sifon, organdi, dan tule dalam warna alam hijau, kuning, dan hitam.

 

Bahan-bahan modern ini dipadu dengan bahan batik bermotif fauna. Keindahan busana itu memadu selaras. Bahan satu sama lain tersebut saling memperkat hingga tampil bersuar. “Saya tampilkan karya dengan motif-motif flora (bunga dan dedaunan) yang khusus didesain untuk show kali ini,” urai Tuty.

Jadilah Fashion Rhapsody di The Tribrata Darmawangsa itu menyelaras dengan tema kelestarian  alam dan lingkungan hidup yang lebih asri dan  sejuk. “Koleksi LUXme kali ini berupa sustainable fashion dengan meminimalkan limbah pada industri fashion,” tegasnya.

Dalam panggung busana yang dibuat seolah berada dalam padang savana, busana Tuty Adib melebur, namun tetap ada aksentuasi. Alih-alih tertelan savana, desainnya menampilkan pancaran keindahan.

Teks: Wakhid; Foto: Ade Oyot

Artikulli paraprakKelembutan yang Bertenaga
Artikulli tjetërEnergi Kreatif dari Kota Mendoan, Purwokerto