Konsistensi, keteguhan, kesabaran, dan terus belajar menjadi kunci desainer asal Solo ini untuk terus berkiprah.
Lima tahun lalu, mengundang segenap tokoh lokal maupun nasional, rekanan, dan wartawan, Tuty Adib menyelenggarakan pergelaran tunggal dalam “Syukurku Indonesia” di Diamond Solo Convention Center, Surakarta.
Pada 2020 ini, ia mengucap syukur kembali atas karunia kesehatan dan keberkahan, bahwasanya daya, kreativitas, maupun citra diri sebagai desainer tetap bertahan serta tiada kehilangan elegansi maupun relevansi.
“Yang terlihat semakin banyak pemain, banyak muncul desainer muda, semakin banyak warna dan pilihan, baik desainer maupun pelaku bisnis fesyen muslim,” ujar Tuty menanggapi semakin ramainya jagat fashion Indonesia.
Ia mengapresiasi lahirnya generasi baru desainer busana, karena dengan demikian akan tercipta iklim untuk saling berkarya secara lebih baik. Tuty memesan harapan agar para desainer pun mengangkat wastra nusantara di koleksi rancangannya. Tuty sendiri sering memadukan antara batik, tenun atbm dari aneka daerah, dengan bahan bahan modern.
Bagi Tuty sendiri, resep kebertahananNYA adalah kombinasi dari aneka hal.
“Fokus, suka belajar, hargai pelanggan, positive thinking, apalagi terhadap complain, jaga teamwork yang baik, manajemen keuangan yang profesional, doa mohon keberkahan yang setiap pagi kita lakukan bersama tim produksi sebelum bekerja, dan berbagi,” tegas Tuty.
Kini sebagai desainer senior, ia mengampu sebagai penasihat di organisasi APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia). Dalam rangka saling menyemangati sesama rekan desainer di masa pandemik ini, Tuty berbagi kiat dan nasihat lewat beberapa zoom web, baik menjadi narsum maupun peserta, serta kegiatan di aneka saluran lainnya.
Sementara bagi penguatan bisnisnya sendiri, Tuty membuka butik di Solo maupun di Mal Fx Sudirman, Jakarta. Selama masa pandemik yang sudah berlangsung selama 8 bulan ini, Tuty menjaga bisnis fashionnya dengan anek kiat pula.
“Saya coba menjaga dan menata sisi internal, koleksi pun mengarah yang diperlukan saat pandemik, yakni masker, dan baju ringan untuk kegiatan work from home (WFH),” pungkasnya.
Teks: W/H; Foto: Koleksi Tuty Adib